Kemacetan dan Infrastruktur di Medan: Debat Calon Walikota Mencari Solusi Konkret

REDAKSI MEDAN

- Redaksi

Sabtu, 9 November 2024 - 11:01 WIB

5026 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEDAN
Ketua Ikatan Sarjana Al Wasliyah Sumatera Utara, Muhammad Abduh, mengungkapkan, debat pertama calon Walikota Medan yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan, Jumat malam (08/11/2024) berhasil menarik perhatian luas masyarakat.

Dalam debat yang berlangsung di Hotel Four Points Jalan Gatot Subroto Medan ini, berbagai permasalahan mendasar kota Medan menjadi sorotan utama.

Dua kandidat, Prof. Ridha Dharma (nomor urut 2) dan Hidayatullah (nomor urut 3), menyoroti tantangan utama yang dihadapi Medan, seperti banjir yang semakin parah, tingginya angka kemiskinan, lonjakan kasus narkoba, serta kemacetan akut yang menghambat mobilitas warga.

Kritik tajam diarahkan kepada petahana, Bobby Afif Nasution, terkait langkah-langkah konkrit yang telah diambil selama masa jabatannya dalam mengatasi persoalan-persoalan ini.

“Kedua kandidat mengkritisi kinerja Bobby Afif Nasution dan mempertanyakan solusi nyata yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan Medan,” ujar Muhammad Abduh.

Dalam debat tersebut, baik Prof. Ridha maupun Hidayatullah menawarkan visi dan misi masing-masing yang menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan warga dan manajemen lalu lintas yang lebih baik.

Mereka juga mengkritisi kebijakan pembangunan yang dianggap terlalu fokus pada infrastruktur fisik tanpa memperhatikan pengembangan sumber daya manusia.

Menurut mereka, sebagai kota metropolitan, Medan seharusnya tidak menyandang predikat kota dengan angka kemiskinan tertinggi di Sumatera Utara.

Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pembangunan fisik dan sosial yang terjadi di bawah kepemimpinan Bobby.

Salah satu topik yang cukup panas dalam debat adalah permasalahan narkoba. Bobby, yang kini juga mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara, mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya kasus narkoba di provinsi tersebut.

Namun, pernyataan ini memunculkan kritik, mengingat Medan saat ini menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus narkoba tertinggi di Sumatera Utara.

Di sisi lain, calon wakilnya, H. Surya, adalah Bupati Asahan, wilayah yang dikenal sebagai jalur masuk narkoba melalui pelabuhan tikus dari Malaysia.

Menurut para pengamat, permasalahan narkoba di Medan memerlukan solusi komprehensif, mengingat masalah ini melibatkan jaringan lintas negara dan harus ditangani secara terpadu di tingkat nasional, tidak hanya bergantung pada komitmen pemimpin daerah.

Kemacetan lalu lintas di Medan juga menjadi fokus kritik. Kandidat nomor urut 2 dan 3 menilai bahwa kemacetan di kota ini semakin parah dan sudah pada tingkat akut.

Hal ini semakin diperburuk dengan kebijakan penyempitan jalan di pusat kota yang dinilai kurang tepat dalam mengakomodasi peningkatan jumlah kendaraan.

Meskipun Bobby Afif Nasution mendapat kritik tajam atas kinerjanya dalam memimpin Medan, pencalonannya dalam Pilgub Sumatera Utara 2024 tetap menjadi hak politik yang harus dihormati.

Beberapa tokoh masyarakat, akademisi, dan pengamat politik lokal diharapkan dapat memberikan pandangan objektif terkait permasalahan ini serta dampaknya terhadap kesejahteraan warga Medan.

Debat ini telah membuka ruang diskusi bagi masyarakat Medan untuk menilai kinerja calon pemimpin mereka dan mempertimbangkan solusi yang paling efektif untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada di kota ini.(red)

Berita Terkait

Rutan Kelas I Medan Tutup Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H
Perkuat Tugas dan Fungsi Pegawai, Kakanwil Ditjenpas Sumut Yudi Suseno Adakan Rapat Dinas kepada Seluruh Jajaran
Lapas Perempuan Medan Lakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan Kerja Sama Pengelolaan Limbah B3
294 Warga Binaan Rutan Kelas I Medan, Peringati Malam Nuzulul Quran
Rutan Perempuan Medan Terima Kunjungan dan Bantuan dari Yayasan PIAI
Sosialisasi Amnesti Kemanusiaan bagi Narapidana dan Anak Binaan Digelar Secara Virtual
Rutan Perempuan Medan Gelar Razia Rutin, Pastikan Blok Hunian Bebas Halinar
Kunjungi Rutan Perempuan Medan, Dirjenpas Tekankan Transparansi Remisi dan Apresiasi Dedikasi Petugas Pemasyarakatan

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 15:05 WIB

DPRK Aceh Tenggara Umumkan Penetapan Paslon Bupati dan Wabup Terpilih Salim Fakhry – Heri Al Hilal

Rabu, 1 Januari 2025 - 04:04 WIB

BPJN 3.5 Wilayah Aceh Tenggara Ruas No.25 Tangani Banjir Bandang Dengan Maksimal di Desa Suka Makmur Kecamatan Semadam

Minggu, 24 November 2024 - 13:53 WIB

Minimalisir Banjir, Bupati DS Desak BBWS Citarum Bangun Segera Lima Polder di Kawasan Dayeuhkolot

Kamis, 24 Oktober 2024 - 17:51 WIB

Pemenangan Dan TIM Hukum Paslon SAH Kecam Pengeroyokan

Selasa, 22 Oktober 2024 - 03:10 WIB

Samurai: Program Paslon Nomor Urut 2 “RASA” Dinilai Positif Menuju Perubahan Aceh Tenggara, Ketua DPRK Jangan Bicara Ngaur

Rabu, 25 September 2024 - 07:30 WIB

Salam Kemenagan, Masyarakat Aceh Tenggara Wajib Tahu Visi Dan Misi Raidin Pinim-Syahrizal (RASA) Nomor Urut 2

Selasa, 24 September 2024 - 16:52 WIB

Polisi Didesak Tangkap Oknum Kepala Desa Kisam Kute Pasir Pelaku Pengancaman & Intimidasi Wartawan

Senin, 23 September 2024 - 17:01 WIB

Soal Ancam Wartawan, Kades Kisam Kute Pasir Resmi Dilaporkan ke Polres Agara 

Berita Terbaru

ACEH SINGKIL

Jaksa Agung : “Negara Masih Ada”

Selasa, 18 Mar 2025 - 02:48 WIB