Kosambi
Perayaan Milad ke-6 Budaya Betawi Kembang Be’Sih berlangsung meriah di Lapangan Forkab Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, pada tahun 2024.
Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya melestarikan dan memperkenalkan kearifan lokal budaya Betawi kepada masyarakat luas.
Beragam penggiat seni dan masyarakat dari berbagai lapisan berkumpul untuk merayakan dan menghargai kekayaan tradisi budaya yang telah diwariskan.
Perayaan ini menjadi ajang untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya di antara masyarakat, sekaligus menyampaikan pesan penting tentang pelestarian budaya kepada generasi muda.
Dengan demikian, acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk melestarikan budaya lokal.
Acara ini dimulai sejak pagi hari pada tanggal 30 September 2024 dan dipenuhi dengan beragam kegiatan menarik.
Pertunjukan seni tradisional Betawi, pameran kuliner, serta bazar yang menghadirkan produk-produk khas budaya Betawi menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.
Lapangan Forkab yang dipilih sebagai lokasi acara mampu menampung antusiasme masyarakat yang ingin merasakan pengalaman unik dan mendalam tentang budaya Betawi.
Semua elemen acara ini dirancang dengan cermat untuk memberikan pengalaman yang kaya akan nilai budaya dan sejarah, sehingga dapat memperkenalkan tradisi Betawi kepada masyarakat yang hadir.
Berbagai tokoh penting dalam bidang seni dan budaya turut hadir untuk memeriahkan perayaan ini, termasuk Dewan Pembina Be’Sih se-Provinsi Banten.
Ahmah Dimiyati Natakusuma, selaku Guru Besar Be’Sih Kembang Dadap, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.
Kehadiran Ketua APPSBI Provinsi Banten dan Ketua MUI memberikan nilai tambah pada acara ini, memperkuat komitmen untuk melestarikan budaya melalui kerjasama berbagai pihak.
Para guru dari APPSBI juga turut ambil bagian dalam acara ini, memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian seni budaya Betawi.
Acara ini didukung oleh beberapa sponsor utama, termasuk PIK 2, PT Angkasa Pura II, dan PT Samudra Jaya Laksana, sebagai wujud nyata kepedulian para pengusaha besar terhadap pelestarian seni dan budaya di Banten.
Kehadiran sponsor-sponsor ini menjadi bukti nyata bahwa dunia usaha juga memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.
Melalui dukungan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi, sehingga dapat terus dinikmati oleh generasi masa depan.
Dalam pidato penutupan, Dewan Pembina APPSBI menekankan pentingnya pendidikan seni dan budaya yang terintegrasi di sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta.
Diharapkan, pengajaran seni budaya Betawi dapat diberikan secara gratis kepada siswa untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki akses terhadap warisan budaya mereka.
Semangat silaturahmi yang terjalin melalui seni budaya pencak silat diharapkan dapat menjaga keberlangsungan budaya Kembang Be’Sih hingga tingkat nasional dan seterusnya.
Dengan demikian, perayaan Milad ke-6 Budaya Betawi Kembang Be’Sih ini bukan hanya sekadar acara, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam upaya melestarikan budaya lokal.(heri)